Newest Post
Archive for Mei 2017
Hello
everybody, how's your life? I hope you are getting well, oke pake
bahasa Indnesia aja ya hehe, kali ini Shintaro bawa naskah storytelling
Malin Kundang, mungkin kalian semua sudah tau ceritanya y kn? haha buat
kalian yang dapet tugas dari sekolah atau cari referensi buat lomba
storytelling ya, semoga bisa membantu oke everybody let's check this
out!
(abaikan gambar,gambar hanya pemanis wkkks :v)
(abaikan gambar,gambar hanya pemanis wkkks :v)
The Legend of MalinKundang
AssalamualaikumWr. Wb
Morning Everybody ….
How are you getting on now? Fine, happy, get bored or what? Well,
I’m (your name) from (class) want to tell you about a legend from
west Sumatra, Do you know what is
that ? Yups, it’s about Malin Kundang. Hope my
story can entertain you and make you happy. Ok, everybody… let’s check
this out !
A long time ago in a small village near the
beach in west Sumatra , there lived a
woman and her son, Malin Kundang.
MalinKundang’s father had died when he was a baby, so he had to live hard with
his mother. Malin Kundang was healthy, diligent and strong
boy. He usually went to the beach to catch fish and brought it to his
mother or sold it in town.
One day when Malin Kundang was fishing as
usual, he saw a merchant’s ship which
was being raided by a small band of pirates. With his brave and power,
Malin Kundang defeated the pirates. The merchant was so happy and asked
Malin Kundang to sail with him. Malin Kundang agreed.
The merchant : thank you MalinKundang
Malin :
oh, you’re welcome sir
The merchant :would you sail with me, please?
Malin :
with my pleasure sir !
And then MalinKundang went home.
Malin :
Mom, may I go sailing ?
Malin’s mother : why should you go sailing ?
Malin :
because I want to change our live. I want to be a rich man. Don’t worry mom, I
love you so much I will come back home I promise.
Malin’s mother : Ok, you may go butplease always pray remember.
And then MalinKundang went sailing with the
merchant. Years by years past by, finally MalinKundang became a wealthmerchant
with a huge ship. Loaded of trading goods and many ship crews ,Malin Kundang had
a wish. He wanted to marry to a rich woman. Then he met a princess, her name
was Puan Azizah. She was a noblewoman. They were married. MalinKundang loved his
wife so much and his wife was too. They got happy life. Mallin Kundang went
sailing with many ship crew and his wife. In journey Puan Azizah asked him.
Azizah :
my dear, where is your mother? I want to meet her
Malin :
my mother had passed away when I was a child
Azizah :
really? Are you sure? Oh I’m sorry to hear that
MalinKundang felt ashame to his wife
because her mother was not a noble one.
Azizah :
is she noblewoman like me?
Malin :
yes, she was noblewoman like you
And then the ship landed on a beach, the
villagers recognized who was coming and the news spreaded fast in Malin’s
village.
The villagers : Malin Kundang become a rich man 3x
His mother felt sad for many years because
of her loneliness. Now she felt glad after hearing that Malin had become a rich
man and came back to his village again. Then she went to the beach by hoping
she could meet her beloved son there.
Malin’smoter : oh God thank you so much you listen to m pray Malin Kundang is
back and I need my son and I will come to see him.
When Malin’s mother saw Malin got down from
the ship, Malin’s mother walked and called him.
Malin’s mother : oh Malin my son, come closer to me please! I miss
you so much come here please I’m your mother
Azizah :
my dear, who is the dirty ugly old woman?
Malin :
I don’t know I think she is a beggar
Malin’s mother : oh Malin, I’myour mother, why do you forget me?
Malin :
enough old women Inever had mother like you. My mother was dead and she was a
noblewoman not like you. You are disgusting smell bad. Stay away from me!
Malin’s mother : (crying)…
oh Malin how could you be like this. I took care you with all my love. Oh
Malin I have waited for meeting you for a long time. I miss you so much but now
you deny me as your mother. (pray).. oh
God help me please… help m remind him
Malin’s mother : ok Malin, to prove who is right, see what will
happen. If I’m your mother you’ll e a stone but if I lie to you I’ll be a stone.
Malin :
what are you talking about old lady (laugh) hahaha….
Suddenly a thunder roaded. It wrecked
Malin’s ship. He was thrown by the wave of his ship.and then suddenly
MalinKundang became a stone.
Ok ladies and
gentlemen, that’s the end of my story. What can we learn from this story? Yups
we should love and respect our mother however and whoever she is. Because our
paradise is in our mother’s feet.
Ok everybody thank you for your attention
and I’m sorry if I made a mistakes.
WassalamualaikumWr. Wb
SEJARAH TANABATA
Dua kekasih di langit malam hari, sebenarnya,
dua bintang yang dinamakan Hiko boshi (Altair) dan Princess Ori hime (Vega),
dapat menyeberangi Bimasakti hanya sekali dalam setahun untuk menghabiskan
malam bersama, pada hari ke-7 di bulan ke-7. Atau begitulah, setidaknya,
menurut legenda Cina kuno yang masuk ke Jepang pada jaman dahulu dan menjadi
tercampur dengan cerita rakyat Jepang. Pertemuan di waktu malam sepasang
kekasih ini adalah sebuah kesempatan untuk membuat beberapa permintaan ke
surga. Permintaan di tulis pada bendera kertas warna warni dan diikat pada
cabang bambu, yang kemudian dipasang vertikal untuk hiasan.
Tanabata (Festival bintang) merupakan salah satu tradisi kebudayaan jepang yang diselenggarakan setiap tangga 7 Juli. Pada perayaan Tanabata, orang jepang memiliki tradisi untuk menuliskan harapan-harapan pada secarik kertas kecil berwarna-warni, kemudian menggantungkannya di batang pohon bambu yang diberi nama "Sasa". Tradisi menggantungkan kertas harapan di pohon bambu 'Sasa' ini, berakhir ketika 'Obon Matsuri' (Festival Arwah) diselenggarakan yaitu sekita tgl 13-15 Agustus.
Tanabata (festival bintang) ini diambil dari salah satu cerita legenda tua china. Diceritakan, pada suatu masa hidup seorang Dewa Bintang dengan seorang putri cantik yang bernama 'Orihime' (Putri Rajut) yang dikenal sebagai bintang Vega.
Setiap hari 'Orihime' (Putri Rajut) berkerja merajut pakaian yang disebut 'Tanahata' untuk dipakai kepada sang Dewa. Hal ini membuat sang Dewa bintang merasa cemas karena melihat putrinya yang selalu bekerja keras merajut pakaian tiada henti. Untuk menghibur hati sang putri 'Orihime', dewa memutuskan untuk mencarikannya teman. Akhirnya dewa memperkenalkan Orihime dengan seorang pemuda bernama Kengyuu (Penggembala Sapi) yang dikenal sebagai bintang Altair.Kengyu adalah seorang pemuda yang setiap hari bekerja sebagai penggembala sapi. Ia terkenal rajin dan ulet.
Setelah Orihime berkenalan dengan Kengyuu, keduanya merasa jatuh hati. Setiap hari mereka berusaha bertemu sehingga melupakan masing-masing pekerjaannya. Orihime melupakan pekerjaannya merajut baju, sehingga sang dewa tidak memiliki baju 'Tanahata' untuk dipakainya. Sedangkan Kengyuu melupakan sapi-sapinya sehingga sapi-sapi tersebut banyak yang sakit.
Melihat hal ini dewa bintang sangat marah. Akhirnya dewa memutuskan untuk menjauhkan Orihime dari Kengyuu. Sang Dewa membawa Orihime (Putri Rajut) ke sebuah tempat yang dihalangi oleh sungai besar bernama Ama no Kawa (Sungai Surga - The Milky Way) agar tidak bisa bertemu dengan Kengyuu. Dipisahkan dari sang kekasih membuat Orihime bersedih dan menangis setiap hari.
Sang Dewa yang merasa kasihan melihat Orihime, akhirnya mengiziknkan Orihime untuk bertemu dengan Kengyuu satu tahun sekali pada tanggal 7 Juli yang dipercaya sebagai tanggal keberuntungan. Tetapi jika hujan turun pada tanggal tersebut air sungai Ama No Kawa akan meluap, sehingga sepasang kekasih tersebut tidak bisa bertemu. Agar hujan tidak turun pada tanggal yang telah dijanjikan, tanggal 6 Juli mereka berdoa kepada dewa bintang dengan menuliskan sajak berupa harapan diatas secarik kertas warna warni yang disebut 'Tanzaku' kemudian menggantungkannya di batang pohon bambu.
Berdasarkan cerita ini, membuat orang jepang selalu merayakan tradisi Tanabata (Festival bintang) setiap tgl 7 Juli. Perayaan ini mulai dikenal di Jepang sejak zaman Edo (1603-1867). Pada mulanya mereka hanya ikut mendoakan agar pada hari itu cuaca cerah sehingga Orihime dan Kengyuu bisa bertemu.
Tetapi seiring berjalannya waktu, selain mendoakan agar Orihime dan Kengyuu dapat bertemu, saat ini orang jepang terbiasa mengikuti kebiasaan sepasang kekasih tersebut, menuliskan harapan-harapan mereka di atas secarik kertas berwarna warni dan menggantungkannya di batang pohon bambu yang disebut "sasa", agar doa mereka terkabul. Harapan-harapan itu dituliskan dalam secarik kertas berwarna warni untuk mengibaratkan bintang yang berwarna warni yaitu Vega dan Altair yang berada di galaksi bima sakti.
Penulisan dan penggantungan secarik kertas harapan ini berakhir ketika 'Obon Matsuri' (Festival Arwah) dimulai. Pohon bambu yang sudah digantungi banyak kertas harapan, akan dialirkan ke sungai sebagai pertanda agar kemalangan atau nasib buruk ikut hanyut terbawa oleh air dan doa segera terkabul.
Penggantungan hiasan berupa secarik kertas di batang pohon bambu saat Tanabata diibaratkan oleh jepang sebagai 'Pohon Natal Di Musim Panas (Summer Christmas Tree). Perayaan terbesar setiap tahun dilaksanakan di daerah Sendai. Pada saat festival dimulai jalan-jalan pertokoan si daerah ini akan ramai dengan hiasan - hiasan Festival Bintang.
Dekorasi Tanabata Matsuri terdiri dari:
1. Kertas strip (短 册; Tanzaku): Wishes untuk tulisan yang baik dan studi
2. Kertas Kimono (纸 衣; Kamigoromo): Wishes untuk menjahit yang baik. Menangkal kecelakaan dan
3. Kertas Crane (折り鶴; Orizuru): Keluarga keselamatan, kesehatan, dan umur panjang
4. Purse (巾 着; Kinchaku): bisnis yang baik
5. Bersih (投 网; Toami): memancing Bagus dan hasil panen
6. Sampah Bag (くずかご; Kuzukago): Kebersihan dan tidak pemborosan7. Pita (吹き流し; Fukinagashi): String yang digunakan untuk menenun Orihime
Tanabata Matsuri (Festival Tanabata/FT). Pertama kali diadakan segera setelah kota Sendai didirikan pada awal masa Edo. Festival Tanabata berangsur-2 terbentuk dan berkembang menjadi besar bertahun-tahun kemudian. Popularitasnya sempat memudar pada masa restorasi Meiji dan hampir hilang selama depresi ekonomi akibat PD I.
Sampai kemudian beberapa voluntir di Sendai berusaha untuk mengadakan kembali FT. Selama PD 2 hampir tidak mungkin mengadakan TF dan tidak ada dekorasi yg terlihat di kota pada selang tahun 1943-1945. Setelah perang usai, FT pertama di Sendai diadakan kembali tahun 1946 dan menampilkan 52 dekorasi.
Tahun 1947, kaisar Showa Hirohito mengunjungi Sendai menyaksikan FT dan disambut dengan 5000 dekorasi tanabata.
Tanabata (Festival bintang) merupakan salah satu tradisi kebudayaan jepang yang diselenggarakan setiap tangga 7 Juli. Pada perayaan Tanabata, orang jepang memiliki tradisi untuk menuliskan harapan-harapan pada secarik kertas kecil berwarna-warni, kemudian menggantungkannya di batang pohon bambu yang diberi nama "Sasa". Tradisi menggantungkan kertas harapan di pohon bambu 'Sasa' ini, berakhir ketika 'Obon Matsuri' (Festival Arwah) diselenggarakan yaitu sekita tgl 13-15 Agustus.
Tanabata (festival bintang) ini diambil dari salah satu cerita legenda tua china. Diceritakan, pada suatu masa hidup seorang Dewa Bintang dengan seorang putri cantik yang bernama 'Orihime' (Putri Rajut) yang dikenal sebagai bintang Vega.
Setiap hari 'Orihime' (Putri Rajut) berkerja merajut pakaian yang disebut 'Tanahata' untuk dipakai kepada sang Dewa. Hal ini membuat sang Dewa bintang merasa cemas karena melihat putrinya yang selalu bekerja keras merajut pakaian tiada henti. Untuk menghibur hati sang putri 'Orihime', dewa memutuskan untuk mencarikannya teman. Akhirnya dewa memperkenalkan Orihime dengan seorang pemuda bernama Kengyuu (Penggembala Sapi) yang dikenal sebagai bintang Altair.Kengyu adalah seorang pemuda yang setiap hari bekerja sebagai penggembala sapi. Ia terkenal rajin dan ulet.
Setelah Orihime berkenalan dengan Kengyuu, keduanya merasa jatuh hati. Setiap hari mereka berusaha bertemu sehingga melupakan masing-masing pekerjaannya. Orihime melupakan pekerjaannya merajut baju, sehingga sang dewa tidak memiliki baju 'Tanahata' untuk dipakainya. Sedangkan Kengyuu melupakan sapi-sapinya sehingga sapi-sapi tersebut banyak yang sakit.
Melihat hal ini dewa bintang sangat marah. Akhirnya dewa memutuskan untuk menjauhkan Orihime dari Kengyuu. Sang Dewa membawa Orihime (Putri Rajut) ke sebuah tempat yang dihalangi oleh sungai besar bernama Ama no Kawa (Sungai Surga - The Milky Way) agar tidak bisa bertemu dengan Kengyuu. Dipisahkan dari sang kekasih membuat Orihime bersedih dan menangis setiap hari.
Sang Dewa yang merasa kasihan melihat Orihime, akhirnya mengiziknkan Orihime untuk bertemu dengan Kengyuu satu tahun sekali pada tanggal 7 Juli yang dipercaya sebagai tanggal keberuntungan. Tetapi jika hujan turun pada tanggal tersebut air sungai Ama No Kawa akan meluap, sehingga sepasang kekasih tersebut tidak bisa bertemu. Agar hujan tidak turun pada tanggal yang telah dijanjikan, tanggal 6 Juli mereka berdoa kepada dewa bintang dengan menuliskan sajak berupa harapan diatas secarik kertas warna warni yang disebut 'Tanzaku' kemudian menggantungkannya di batang pohon bambu.
Berdasarkan cerita ini, membuat orang jepang selalu merayakan tradisi Tanabata (Festival bintang) setiap tgl 7 Juli. Perayaan ini mulai dikenal di Jepang sejak zaman Edo (1603-1867). Pada mulanya mereka hanya ikut mendoakan agar pada hari itu cuaca cerah sehingga Orihime dan Kengyuu bisa bertemu.
Tetapi seiring berjalannya waktu, selain mendoakan agar Orihime dan Kengyuu dapat bertemu, saat ini orang jepang terbiasa mengikuti kebiasaan sepasang kekasih tersebut, menuliskan harapan-harapan mereka di atas secarik kertas berwarna warni dan menggantungkannya di batang pohon bambu yang disebut "sasa", agar doa mereka terkabul. Harapan-harapan itu dituliskan dalam secarik kertas berwarna warni untuk mengibaratkan bintang yang berwarna warni yaitu Vega dan Altair yang berada di galaksi bima sakti.
Penulisan dan penggantungan secarik kertas harapan ini berakhir ketika 'Obon Matsuri' (Festival Arwah) dimulai. Pohon bambu yang sudah digantungi banyak kertas harapan, akan dialirkan ke sungai sebagai pertanda agar kemalangan atau nasib buruk ikut hanyut terbawa oleh air dan doa segera terkabul.
Penggantungan hiasan berupa secarik kertas di batang pohon bambu saat Tanabata diibaratkan oleh jepang sebagai 'Pohon Natal Di Musim Panas (Summer Christmas Tree). Perayaan terbesar setiap tahun dilaksanakan di daerah Sendai. Pada saat festival dimulai jalan-jalan pertokoan si daerah ini akan ramai dengan hiasan - hiasan Festival Bintang.
Dekorasi Tanabata Matsuri terdiri dari:
1. Kertas strip (短 册; Tanzaku): Wishes untuk tulisan yang baik dan studi
2. Kertas Kimono (纸 衣; Kamigoromo): Wishes untuk menjahit yang baik. Menangkal kecelakaan dan
3. Kertas Crane (折り鶴; Orizuru): Keluarga keselamatan, kesehatan, dan umur panjang
4. Purse (巾 着; Kinchaku): bisnis yang baik
5. Bersih (投 网; Toami): memancing Bagus dan hasil panen
6. Sampah Bag (くずかご; Kuzukago): Kebersihan dan tidak pemborosan7. Pita (吹き流し; Fukinagashi): String yang digunakan untuk menenun Orihime
Tanabata Matsuri (Festival Tanabata/FT). Pertama kali diadakan segera setelah kota Sendai didirikan pada awal masa Edo. Festival Tanabata berangsur-2 terbentuk dan berkembang menjadi besar bertahun-tahun kemudian. Popularitasnya sempat memudar pada masa restorasi Meiji dan hampir hilang selama depresi ekonomi akibat PD I.
Sampai kemudian beberapa voluntir di Sendai berusaha untuk mengadakan kembali FT. Selama PD 2 hampir tidak mungkin mengadakan TF dan tidak ada dekorasi yg terlihat di kota pada selang tahun 1943-1945. Setelah perang usai, FT pertama di Sendai diadakan kembali tahun 1946 dan menampilkan 52 dekorasi.
Tahun 1947, kaisar Showa Hirohito mengunjungi Sendai menyaksikan FT dan disambut dengan 5000 dekorasi tanabata.
festival Tanabata adalah salah satu festival musim
panas yang diadakan di jepang setiap tanggal 7 bulan 7 atau 7 Juli. Wow..nomor
cantik ya..
Tanabata ini awalnya berasal dari negeri Cina yang
diperkenalkan ke Jepang pada saat periode Nara. Acara ini
menjadi perayaan bagi anak-anak dan remaja putri pada saat periode Heian,
mereka mengharapkan bertambahnya kepintaran otak mereka dalam hal seperti
menjahit, merajut, kaligrafi, origami dan kerajinan tangan lainnya.
Menurut cerita tentang Tanabata sendiri ini
mengisahkan dahulunya tentang kisah cinta penggembala bernama
Altair/Aquila/Hikoboshi dengan penenun Vega/Orihime/Shokujo. Mereka
adalah penghuni negeri bintang. Orihime ahli dalam menenun dan dikenal sebagai
penenun kain dewa penguasa langit dan pekerjaan ini lah yang selalu membuatnya
sangat sibuk.
Hingga suatu hari ayahnya memperkenalkan seorang
penggembala yang bernama Hikoboshi kepadanya dan akhirnya keduanya semakin
dekat dan cinta mulai tumbuh diantara mereka.
Karena cinta, Orihime ia lalai akan pekerjaannya
menenun kain untuk penguasa langit dan ini pun membuat murka para penguasa
langit.
Akhirnya sang Dewa penguasa langit melarang mereka
untuk saling bertemu, Sang Dewa memisahkan mereka dengan sebuah sungai.
Menangis dan memohon ampun, ini lah yang dilakukan
Orihime dan akhirnya Orihime mendapat keringanan akan hukumannya. Sang Dewa
mengizinkan mereka untuk bertemu hanya pada saat tanggal 7 bulan 7 dan inilah
yang dikenal dengan Tanabata.
Versi hikayat lain menyebutkan bahwa keduanya
sebenarnya manusia biasa yang menikah di usia 12 dan 15 tahun. Hikoboshi
meninggal di usia 95 tahun dan Orihime 103 tahun. Setelah meninggal arwah
keduanya terbang ke langit, ke Milky Way(tempat pemandian raja penguasa
langit.)
Tetapi arwah mereka tidak diperbolehkan mengotori
Milky Way kecuali pada hari ketujuh di bulan ke tujuh, ketika raja penguasa
langit tengah pergi untuk mendengarkan lantunan doa-doa sang Buddha.
Dongeng tentang Tanabata ini akan selalu dikenang
oleh rakyat Jepang dalam perayaan festival Tanabata.
Tempat-tempat umum akan ramai saat perayaan
festival, festival akan dihiasi dengan pohon sasaki yang melambangkan kemurnian
hati. Hiasan lain berupa washi, kertas aneka warna berbentuk ulir
melambangkan benang yang dipakai Orihime dalam proses penenunan.
Senbatsuru , yaitu bangau yang dibuat dari lipatan origami melambangkan keselamatan
dan kesehatan terhadap keluarga. Lalu Tanzaku, potongan kertas kecil
yang bertuliskan harapan-harapan sang penulis dan Kamigoromo, sebuah
kimono kertas yang melambangkan wujud manusia agar dijauhkan dari penyakit dan
malapetaka.
Ditambah Kuzukago atau kantong tempat sampah
yang melambangkan kebersihan, dantoami yaitu semacam jaring ikan yang
dibuat dari kertas melambangkan panen, yang merupakan harapan dari nelayan dan
petani agar usaha mereka berhasil.
yup, itu legenda festival tanabata, romantis kaan? banget malah haha lol
Moshi-moshi minna gimana kabarnya? baik aja deh ya haha oiya kali ini shintaro bawa artikel tentang Japan Matsuri udah pada tau kan? itu loh yang sering keluar di anime sama Drama Jepang oke deh biar ge beribet mending baca ini aja langsung
MUSIM
SEMI
Menikmati
Bunga Sakura (Hanami)
Bunga sakura adalah bunga kebangsaan
negara Jepang. Mulai mekarnya bunga sakura ini untuk tiap daerah tidak sama.
Daerah Tokyo dan sekitarnya mulai bisa melihat bunga sakura kira-kira pada
akhir bulan Maret atau awal bulan April. Kalau berbicara tentang musim semi,
tidak bisa lepas dari tradisi menikmati bunga sakura yang tengah bermekaran
dengan duduk di bawah pohon sakura sambil ngobrol, makan, minum bersama
keluarga atau teman. Tradisi ini di sebut hanami.
Awal
Bulan April, Upacara Penerimaan Murid Baru dan Karyawan Baru
Dalam keindahan mekarnya bunga
sakura, bulan April menjemput tahun yang baru dengan penuh cita-cita untuk satu
tahun ke depan. Bulan April sebagai awal tahun di Jepang merupakan kekhasan negeri
sakura ini. Bulan ini merupakan masa mulai masuk sekolah ataupun masuk kerja.
Golden
Week
Pada bulan Mei di Jepang, ada hari
libur resmi selama 3 hari berturut-turut, yaitu tanggal 3 Mei, diperingati
sebagai hari konstitusi (Kenpo Kinenbi), kemudian tanggal 4 Mei, diperingati
sebagai hari lingkungan hidup (Midori no Hi), dan selanjutnya tanggal 5 Mei,
diperingati sebagai hari anak (Kodomo no Hi). Akan tetapi, jika pada tanggal 29
April yang diperingati sebagai hari Showa (Showa no Hi) diikuti hari sabtu dan
hari minggu yang memang hari libur, maka akan menjadi hari libur yang sangat
panjang yang dimulai dari tanggal 29 April sampai tanggal 5 Mei. Itulah Golden
Week di Jepang. Pada saat itu, lalu lintas, kereta, dan pesawat menjadi padat
karena banyak orang yang pergi melancong atau pulang kampung.
Perayaan
Anak Laki-Laki (Tango no Sekku), Tanggal 5 Mei
Festival Boneka Hina (Hinamatsuri)
yang jatuh pada tanggal 3 Maret merupakan perayaan tahunan untuk anak
perempuan, sedangkan tanggal 5 Mei adalah perayaan tahunan untuk mendoakan
kebahagiaan anak laki-laki. Kalau cucu pertama yang lahir adalah anak
laki-laki, maka kakek nenek atau orang tuanya memberi hadiah berupa Koinobori (※1) dan mengibarkannya di area
sekitar rumah untuk menyambut perayaan Tango no Sekku. Selain itu, mereka juga
memajang setelan baju besi dan tutup kepala atau kabuto di rumahnya.
※1...Koinobori,
umbul-umbul yang bergambar ikan karper yang dibuat dari kain atau kertas.
TSUYU(Musim
Hujan), Bulan Juni - Juli
Jepang, negara yang kaya akan empat
musimnya, di antara bulan Juni sampai bulan Juli adalah masa-masa sering turun
hujan karena pengaruh gelombang udara musim hujan (bertemunya masa udara panas
dan masa udara dingin). Jika dibandingkan dengan negara lain, gambaran musim
hujan di Jepang bukan hujan yang deras seperti umumnya, tetapi hujan
rintik-rintik yang berlangsung lama, bahkan bisa sampai satu hari penuh turun
hujan. Jika membicarakan tsuyu, tidak hanya tetesan air hujan, kemilau
bunga Ajisai pun terlintas di kepala.
MUSIM
PANAS
Tanabata,
Tanggal 7 Juli
Festival Tanabata yang ada di Jepang
didasarkan pada Tanabata yang dibawa dari Cina pada zaman Nara, kemudian
disatukan dengan festival yang sudah ada di Jepang hingga jadilah Tanabata ala
Jepang seperti yang bisa dilihat sekarang.
Di Jepang ada kepercayaan bahwa
sepasang kekasih di langit malam hari, yaitu putri Orihime (putri rajut) dan
Hikoboshi, dipisahkan oleh dewa dan hanya diberi kesempatan bertemu satu tahun
satu kali pada hari ke tujuh dan bulan ke tujuh. Mereka bisa bertemu dengan
menyeberangi sebuah sungai yang luas dan panjang yang dikenal dengan nama Ama
no Gawa (Milky way atau Bimasakti).
Pada waktu festival Tanabata ini ada
tradisi menulis sebuah permohonan pada Tanzatsu (※2) atau secarik kertas dan
menggantungkannya pada batang pohon bambu yang diberi nama Sasa. Konon,
pekerjaan putri Orihime adalah menjahit. Dalam rangka memuliakan sang putri,
muncul tradisi mendoakan sang putri, agar para pemohon pandai menjahit dan
merajut baju. Memasuki zaman Edo, mulai ada permohonan untuk bisa pandai dalam
bidang shodo (kaligrafi) dan kesenian. Saat ini tidak hanya untuk shodo dan
menjahit saja, permohonan atau harapan dalam bentuk apapun bisa dituliskan pada
secarik kertas dan digantungkan pada batang pohon bambu.
※2...Tanzatsu,
kertas yang dipotong kecil memanjang, kertas ini dahulu dipakai pada waktu
menulis Tanka atau Haiku.
Pesta
Kembang Api, Bulan Juli - Agustus
Musim panas di Jepang berarti pesta
kembang api! Teknik menembakkan kembang api ke udara ini adalah salah satu
kelebihan Jepang yang dibanggakan pada dunia. Mau menonton pesta kembang api di
Tokyo? Di tepi sungai Sumida atau Sumidagawa lah tempatnya!
Festival
Musim Panas
Puisi tentang alam musim panas tidak
lain adalah festival musim panas. Dengan memakai Yukata (※3) bagi perempuan dan Jinbe (※4) bagi laki-laki,
orang-orang pergi menikmati pekan raya dan Bon odori. Asal mula festival
musim panas ini bermula dari para petani daerah yang melepas lelah setelah
bekerja di sawah, sedangkan pihak kota mengadakan festival ini untuk menghalau
penyakit.
※3...Yukata,
salah satu jenis kimono Jepang, teksturnya lebih tipis daripada kimono, enak
dipakai pada musim panas.
※4...Jinbe, pakaian Jepang yang biasa dipakai oleh laki-laki, bagian bawahnya berupa celana pendek.
※4...Jinbe, pakaian Jepang yang biasa dipakai oleh laki-laki, bagian bawahnya berupa celana pendek.
Obon,
Tanggal 15 Agustus
Jepang yang kental dengan ajaran
agama Buddha melahirkan festival yang berkaitan dengan agama tersebut, yaitu
festival Obon. Festival ini diadakan pada tanggal 15 Agustus dengan tujuan
menjemput datangnya arwah para leluhur untuk tinggal bersama selama beberapa
hari. Keluarga pun berkumpul dan menyiapkan segala sesuatu seperti makanan atau
sesajen.
Pelaksanaan festival Obon ini tiap
tahun mengalami perbedaan, tetapi biasanya dimulai dari tanggal 13 Agustus
sampai tanggal 15 Agustus, selama 3 hari itu merupakan hari libur nasional.
Sama halnya dengan tahun baru, pada jam-jam sibuk ada kemacetan lalu lintas,
kereta(Shinkansen), dan pesawat karena banyak yang mudik ke kampung halaman.
Dikarenakan banyak juga toko yang tutup pada hari itu, silakan mengkonfimasi
sebelumnya.
MUSIM
GUGUR
Tsukimi
(Memandang Bulan), Pertengahan Bulan September
Pada tanggal 15 Agustus diadakan
perayaan menikmati bulan purnama sebagai rasa syukur atas panen di musim gugur.
Pada perayaan itu biasanya warga Jepang memajang Susuki (alang-alang) dan Dango
(kue bola).
Kouyou
(Daun-Daun Kuning Kemerahan), Sekitar Bulan November
Musim semi identik dengan bunga
sakura, sedangkan musim gugur identik dengan Kouyou. Warna daun pohon maple
atau Momiji akan berubah menjadi kuning kemerahan terlebih dahulu
sebelum berguguran. Di daerah pinggiran kota Tokyo, tepatnya di
Kamakura, pemandangan momiji ini sangat terkenal. Selain itu, Anda
juga bisa menikmati keindahan momiji di kuil Meiji Jingu yang berada di Tokyo.
Shichi-go-san,
Bulan November
Perayaan ini ditujukan untuk
mendoakan pertumbuhan anak-anak, yaitu anak perempuan yang berusia 3 tahun dan
7 tahun serta anak laki-lakin yang berusia 5 tahun. Pada hari itu, mereka
dipakaikan baju terbagusnya kemudian diajak pergi mengunjungi kuil dan didoakan
untuk kesehatan dan pertumbuhannya.
Anak-anak yang sedang merayakan
shici-go-san menerima sebuah chitoseame atau permen dengan harapan agar bisa
berumur panjang. Kantong tempat chitoseame atau permen tersebut bergambar
Tsuru-Kame (burung bangau-penyu) dan Shou-chiku-bai (pinus-bambu-prem) yang
dipercaya sebagai jimat yang bisa mendatangkan keberuntungan atau kemujuran.
MUSIM
DINGIN
Hari
Natal, Tanggal 24-25 Desesember
Agama kristen tidak begitu melekat
di Jepang, tetapi sama seperti negara-negara lain pada umumnya, hari natal
menjadi suatu perayaan yang cukup besar. Bagi orang Jepang, perayaan natal ini
lebih cenderung pada berpesta dan berkumpul dengan teman atau berkencan dengan
pacar daripada berkumpul bersama keluarga atau mengadakan pesta keluarga.
Toshikoshi
Oshogatsu (Tahun Baru) , 31 Desember-3Januari
Tanggal 31 Desember adalah hari
Oomisoka (malam tahun baru). Saya pikir masing masing negara punya tradisi yang
bervariasi dalam menyambut datangnya tahun baru. Kalau menyebut Oomisoka, yang
terlintas di kepala adalah "Kohaku Uta Gassen" (acara musik malam
tahun baru yang di produksi oleh NHK Jepang) dan Toshikoshi Soba.
Yang dimaksud Toshikoshi Soba adalah
memakan soba dengan harapan bisa berumur panjang seperti halnya wujud mie yang
panjang. Selama tiga hari mulai tanggal 1 Januari sampai tanggal 3 Januari
merupakan hari libur. Masakan keunggulan tahun baru adalah Ozoni (※5) dan Osechi (※6).
Pada hari pertama di tahun baru,
orang Jepang mendatangi kuil (kuil Shinto), bersyukur atas satu tahun yang
telah berlalu, dan berdoa supaya dapat melewati satu tahun ke depan dengan
tenang dan damai. Itulah namanya "Hatsumoude"
※5...Ozoni,
masakan berkuah yang berisi mochi. Alat dan bumbu yang dipakai berbeda-beda
tergantung keluarga dan daerah sehingga menjadi masakan yang mencerminkan
tradisi dan keistimewaan daerah.
※6...Osechi,
yaitu telur ikan, makanan manis, ganggang atau sejenis rumput laut gulung,
sayur-sayuran, dan lain-lain sebagai pertanda baik, itu semua masakan yang bisa
tahan lama, dimasukkan ke dalam Juubako (kotak kayu bersusun), dimakan bersama
seluruh anggota keluarga selama perayaan tahun baru. Lauk pauknya
terpisah-pisah dan memiliki makna masing-masing.
Seijin
no Hi (Hari Kedewasaan), Senin Kedua di Bulan Januari
Meskipun perayaan tahun baru sudah
selesai, namun perayaan di bulan Januari belum habis. Masih ada hari
kedewasaan. Perempuan mengenakan kimono Furisode (※7), sedangkan laki laki mengenakan
Hakama (※8) atau
setelan jas, kemudian pergi mengikuti upacara orang dewasa. Orang muda yang
mencapai usia 20 tahun berkumpul di aula atau gedung pertemuan daerahnya
masing-masing untuk upacara kedewasaan.
Masing-masing negara mungkin juga
mempunyai hari perayaan kedewasaan. Di Jepang, perayaan kedewasaan aslinya
jatuh pada tanggal 15 Januari. Akan tetapi, saat ini supaya bisa libur
berturut-turut, maka diadakan pada minggu ke-dua di bulan Januari. Harinya
berubah tergantung tahun itu.
※7...Furisode,
kimono berlengan panjang yang hanya dikenakan oleh orang perempuan yang belum
menikah, setelah menikah lengan panjang kimono itu dipendekkan.
※8...Hakama,
pakaian yang menutup setengah badan ke bawah seperti celana panjang yang
longgar.
Setsubun,
Tanggal 3 Februari
Sebelum hari pertama musim semi, ada
sebuah tradisi untuk membuang kejahatan dengan cara menaburkan kacang kedelai
sambil meneriakkan "oni wa soto, fuku wa uchi" (kejahatan ke luar,
kebahagiaan ke dalam). Biasanya orang-orang juga makan kacang kedelai dalam
jumlah yang sama dengan usianya. Selain itu, ada juga tradisi makan sushi
Ehouo-maki. Sushi Ehou-maki biasanya dimakan sambil menghadap ke arah mata
angin tempat bersemayamnya dewa. Tiap tahun arahnya berbeda. Saat makan tidak
boleh berbicara, jika berbicara konon keberuntungannya akan menjauh.
Valentine
Day, Tanggal 14 Februari
Perayaan Valentine Day telah
menyebar di seluruh dunia. Pada perayaan ini, di Jepang ada tradisi perempuan
memberikan coklat kepada laki-laki. Namun, tidak hanya kepada pacar, tetapi
bisa juga kepada seorang teman atau kepada orang kantor.
Hinamatsuri,
Tanggal 3 Maret
Hinamatsuri artinya festival boneka
Hina, yaitu festival yang ditujukan kepada anak perempuan dan mendoakan anak
perempuan agar bisa tumbuh dengan baik dan hidup bahagia. Festival ini disebut
juga festival tahunan bunga Momo. Pada perayaan ini, orang-orang memajang
boneka Hina dan merayakannya dengan makan masakan seperti sup kerang besar atau
Chirashi-zushi.
Wisuda,
Bulan Maret
Bulan maret, musimnya upacara
kelulusan atau wisuda. Jadwal wisuda berbeda-beda tergantung universitas atau
sekolah yang bersangkutan. Akan tetapi umumnya wisuda dilaksanakan pada
pertengahan bulan Maret. Dalam pelaksanaanya pun tiap-tiap daerah memiliki cara
yang berbeda, ada yang mengenakan seragam SMP bagi murid SD yang mengikuti
upacara kelulusan, dan sebagainya. Selain itu ada juga lagu kenangan wisuda
yang berbeda tiap tahunnya.
White
Day (Hari Putih), Tanggal 14 Maret
Perayaan White Day dicetuskan oleh
negeri sakura, Jepang, namun sekarang perayaan ini sudah menyebar di jajaran
Asia. Pada perayaan Valentine Day yang diselenggarakan pada tanggal 14
Februari, laki-laki menerima coklat dari perempuan, sedangkan pada White Day
ini, laki-laki memberi kue atau permen atau hadiah sebagai balasan kepada
perempuan yang memberinya coklat.
yups itulah bebrapa festival yang kerap diadakan di jepang setiap tahunnya, keren-keren kan? ga cuma buat hiburan aja tapi juga mengandung unsur spiritualnya juga bener-bener awesome dah. oiya dari sekian banyak festival aku paling suka sama festival Tanabata, mungkin lain kali bakal bahas tentang Festival Tanabata, oke sekian dulu dari aku and sampai jumpa.
sumber: https://matcha-jp.com/id/307
Naskah storytelling Malin Kundang beserta dialog
Hello everybody, how's your life? I hope you are getting well, oke pake bahasa Indnesia aja ya hehe, kali ini Shintaro bawa naskah sto...
